0

Menuju Pintu Tobat

"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat" (Luk 5:32)
Sambil berkarya dan bertindak, Yesus memperhatikan orang-orang yang aka dijadikan murid-murid-Nya. Lewi si pemungut cukai dipanggil-Nya meskipun punya latar belakang tidak baik di mata masyarakat. Ada cacat dan rapor merah. Namun, Yesus memilihnya juga sambil membelanya, "Aku datang bukan untuk memanggilnya orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
Jauh sebelumnya, Lewi sudah menimbang-nimbang seorang Yesus yang mulai terkenal lewat karya-karya belas kasih-Nya. Ada permenungan batin ketika ia bercermin pada hidup Yesus yang ia dengar itu. Sementara nilai-nilai hidup yang dianutnya amat berseberangan dengan-Nya. Lewi bergumul dengan nilai-nilai hidup yang berbeda itu. Dan panggilan Yesus padanya menjadi tanggapan segera bahwa ia mau memasuki dan tertambat pada nilai-nilai hidup itu.
Bertobat berarti meninggalkan nilai-nilai hidup yang tidak berkenan pada Allah. Lewi bertobat karena dia mulai menyadari betapa kacaunya nilai hidup yang dianutnya. Dia mulai mengarahkan batinnya untuk nilai-nilai hidup yang baru yang didapatnya dari pendengaran dan sapaan Tuhan Yesus sendiri.
Saya ingat kisah seorang dara yang jatuh ke dalam dunia narkotika. Segala obat pernah dicobanya.
Kehidupannya berantakan karena terus menerus menyalahkan keluarganya yang tidak harmonis. Dia kabur dan tak kunjung pulang. Hidupnya di sepanjang jalan. Sampai suatu saat dia tersadar. Dia terjaga dari tidur dan di samping kiri dan kanan sudah terlelap juga orang gembel. Dia duduk, menekuk dengkulnya dan menyentuh dagunya. Kedua kaki itu dipegangnya erat, dia mulai menangis dan sseakan-akan ada suara bergema dalam batinnya. "Untuk apa kau habiskan hidupmu seperti ini, lihatlah dua gembel yang ada di samping kiri dan kananmu. Masalah sisa hidupmu akan dihabiskan seperti mereka." Sejak saat itu, hidupnya berubah meskipun dia terus berjuang melawan tubuhnya yang menagih-nagih untuk dimasuki obat-obatan. Dan hidupnya mulai dihabiskan untuk membantu dan menyelamatkan orang-orang muda yang terlanjur jatuh pada narkotika sepertinya dulu.
Sikap bertobat mesti ditanggapi dengan segera, tidak ada kompromi lagi. Arahkan hati pada nilai-nilai injil yang ditawari oleh Yesus. Satu pertanyaan mendasar: Untuk apa dan siapakah sisa hidupku ini. Mumpung masih ada waktu sebelum kita semua ditelan bumi, adalah baik jika kita menjawab dan menanggapi tawaran Yesus itu.

0 komentar: