0

Memilih Jalan Kristus

"Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." (Yoh 13: 38).

Menjelang akhir hidup Yesus, para penginjil menampilkan dua tokoh yang memiliki dua dasar yang berbeda dalam mengikuti Yesus. Namun Yesus membiarkan kedua tokoh tersebut berkemauan bebas dan kreatif menanggapi panggilan-Nya. Dasar mengikuti Yesus yang diberikan oleh Yudas berbeda dengan yang diberikan oleh Petrus.

Ada dua hal yang membedakannya. Pertama, mengikuti Yesus untuk keuntungan pribadi. Dalam hal ini, Yudas mewakili sikap tersebut. Teks Injil memperlihatkan, bagaimana cara Yudas memperoleh uang dari para pemimpin agama yang berencana untuk membunuh Yesus. Ia memiliki posisi cukup besar. Karena ia mempunyai jabatan sebagai pengelola uang atau pemegang kas (bdk. Yoh 13:29). Sifat sehari-hari yang kurang terpuji dari Yudas terungkap dalam peristiwa di Betania, ketika Maria meminyaki kaki Yesus serta menyekanya dengan rambutnya (Yoh 12:1-8). Ada gambaran Yudas berpura-pura membantu orang miskin, namun atas dasar perhitungan untung rugi secara materi. Berulang-ulang Yesus dengan halus telah memberitahu Yudas bahwa Ia tahu semuanya. Namun Yudas tidak mau tahu. Akhirnya Yudas menjual Yesus dengan harga tiga puluh keping perak.

Kedua, mengikuti Yesus berarti siap memikul salib. Petrus, tokoh yang ditampilkan penginjil, dengan gigih, ia mau ikut dan membela Yesus sampai kapanpun. Semangat mengikuti Yesus sungguh keluar dari hatiy ang tulis dan ikhlas. Petrus rela mati demi TUhan. Namun, ia sadar bahwa dirinya manusia lemah, yang akhirnya tidak kuat untuk bertahan seperti yang diperintahkan Yesus. Bukan hanya satu kali, ia diingatkan dan ditegur oleh Yesus, tetapi sampai tiga kali (Yoh 13:38). Menyadari akan kerapuhannya itu, Petrus sungguh menyesal dan bertobat.

Belajar dari dua tokoh di atas, kita terpanggil meneladan tokoh Petrus. Kehidupan kristiani adalah kehidpuan yang mengikuti Yesus. Mengikuti dalam Injil berarti gerak maju para murid manakala mereka berjalan dalam langkah-langkah sang guru. Mengikuti panggilan Tuhan dan kreatif menapaki suatu jalan baru.

Tokoh Petrus ditampilkan oleh penginjil sebagai tokoh yang sadar akan kerapuhannya, namun ia cepat mengambil sikap menyesal dan bertobat. Pertobatan adalah transformasi diri radikal dan permanen dari cara hidup lama kepada cara hidup baru dalam Kristus.