0

Natal : Kasih dan Mimpi Allah Untuk Merubah Dunia

Saat ini kita memasuki masa Advent, masa penantian sebagai persiapan untuk merenda suatu dunia baru bersama Allah yang bermimpi mengubah sejarah dan wajah dunia.

Nabi Yesaya dalam nubuatnya ("Sebab itu Tuhan sendiri yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda : sesungguhnya seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan ia akan menamakan Dia Imanuel." Yesaya 7:14), seperti yang selalu kita dengar saat masa Adven dirayakan, mengisahkan suatu rencana besar Allah bagi dunia dengan meniti suatu kisah yang tidak akan pernah terulang lagi yaitu Allah sendiri hadir di tengah umat manusia sama seperti kita dalam daging dan darah. Banyak orang bertanya mungkinkah Allah yang keal berubah dan menjadikan dirinya sesuatu yang lain. Saya yakin hanya kebesaran kasih Allah sendiri kepada umat manusia dan kepada dunia Allah rela dan membuat dirinya hadir dalam sejarah kita. Inilah sejarah besar kasih Allah; tak akan pernah terulang namun kasih akan selalu ada dan hadir sampai dunia mengalami kepenuhannya. Ingat apa yang Santo Yohanes katakan, "betapa besar cinta Allah kepada dunia sehingga Ia rela memberikan putra-Nya".

Berbicara tentang mimpi, saya yakin semau orang bermimpi. Michael Jackson seorang bintang dunia dalam lagunya Heal the world mengisahkan suatu mimpinya yang besar untuk dunia. Ia berkata bahwa kita harus berani menyembuhkan dan menjadikan dunia tempat yang indah bagi semua orang. Dan itu akan terjadi ketika kita berani merubah pedang dan alat perang kita menjadi mata bajak dan tombak-tombak menjadi pisau pemangkas. Apa yang Michael Jackson mimpinkan semua sudah tercurah dalam mimpi Yesaya sendiri (baca Yesaya 2: 1-5). Terus apa arti mimpi itu sendiri? Ada orang yang bermimpi saat menikmati istirahat panjang di malam hari. Dan ketika ia bangun alangkah kagetnya karena semua yang hadir dalam mimpi hanya kesia-siaan semata. Tetapi ada orang yang bermimpi dengan mata terbuka pada siang hari. Inilah adalah orang yang berbahaya karena ia akan berani dan mampu untuk membuat mimpinya menjadi kenyataan.

Imanuel adalah mimpi Allah yang mulai dan besar dan mimpi itu telah menjadi kenyataan. Sekarang haruskan kita juga berani bermimpi seperti Allah sendiri? Saya yakin kita semua merindukan dunia yang damai, kita semua merinukankeluarga yang penuh kasih, kita semua merindukan dunia kehidupan yang mampu memberikan arti dan makna yang dalam Mimpi in dah dan mulai kita sekecil apapun adalah bagian dari membuat mimpi Allah menjadi segar kembali. Meski mimpi ALlah telah menjadi nyata namun kepenuhannya harus terus kita perjuangkan dan bagi mereka yang mencoba merusaknya harus terus kita halau. Ini adalah mimpi panjang anak-anak Allah sendiri untuk zaman sekarang dan yang akan datang ketiak dunia bukan lagi Firdaus seperti digambarkan dalam Kitab Kejadian tapi penuh dengan segala tantangan dan ancaman.

Bermimpi untuk suatu dunia baru berarti jugak ita bernai memperjuangkan kepenatan, kelelahan, dan keputs asaan dari mereka yang sering menganggap bahwa tidak ada satupun yang baru dibawah muka bumi ini. Janji tentang kelahiran sering dianggap hal hal yang biasa saja. Dan tak jarang ada keluarga yang menolak kehadiran buah hati mereka karena beberapa faktor yang ada. Kita bisa bertanya apakah kelahiran sang Imanuel sesuatu yang biasa saja dan tetap membuat kita lelah dan tidak menjanjikan sesuatu yang baru? Saya percaya hanya mereka yang mampu memaknai dan mengambil arit yang terselubung akan menyambut bahwa kelahiran sang Imanuel adalah harapan baru bagi duniasetiap kali kita merayakan Natal. Juga kelahiran anak-anak Tuhan dalam keluarga-keluarga Kristiani adalah sebuah janji bahwa harapan akan sesuatu yang baru tetap ada.

Seperti nabi-nabi dan utusan-utusan Tuhan yang berani bermimpi bersama dengan Tuhan akan dunia yang lebih baik dan baru kita juga harus berani bermimpi tentang dunia baru dimana kita berada.
Kita tidak boleh lelah dengan tantangan kesulitan-kesulitan yang akan menghalangi mimpi kita untuk menjadi kenyataan. Selamat bermimpi tentang kasih Tuhan dan dunia baru yang penuh harapan.

Sumber : P. Antonpras Hestasusilo, CICM

0 komentar: